KAYUAGUNG – Kondisi Jalan Poros Sepucuk Kayuagung, tepatnya
di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur benar-benar rusak parah.
Empat kecamatan terisolir, Cengal, Sungai Menang, Mesuji Raya, dan Pedamaran
Timur
Pantauan Sumatera Ekspres, panjang jalan yang rusak alias mirip “kubangan kerbau” sekitar 100 meter. Puluhan unit mobil double gardan dan sepeda terjebak. Mobil warga yang melintas itu, terbenam lebih dari 24 jam. Pemilik kendaraan terpaksa tidur di dalam mobil, 24 jam dari Kamis hingga Jumat kemarin.
Banyaknya pemilik kendaraan yang “menginap” membuat suasana desa Pulau Geronggang menjadi lebih ramai dari biasanya. Kesempatan ini digunakan pedagang untuk berjualan, seperti pempek dan es. Harga yang ditawarkan pun naik 100 persen dari biasanya.
Pagi, secara bergotong royong, warga berusaha mengeluarkan mobil yang terbenam itu. Berbagai peralatan digunakan mulai dari fasilitas modern seperti tali baja Wing yang ditarik mobil lainnya, hingga menggunakan batang pohon yang ditarik secara bersama agar bisa mengeluarkan ban yang terendam lumpur.
Yanto, warga Pedamaran Timur mengatakan, mobilnya terendam lebih dari satu hari.
‘’Saya sudah menginap di jalan. Mobil ini sudah
ditarik pakai Wing tetapi tak bisa keluar, susah kalau begini,’’ keluhnya.Pantauan Sumatera Ekspres, panjang jalan yang rusak alias mirip “kubangan kerbau” sekitar 100 meter. Puluhan unit mobil double gardan dan sepeda terjebak. Mobil warga yang melintas itu, terbenam lebih dari 24 jam. Pemilik kendaraan terpaksa tidur di dalam mobil, 24 jam dari Kamis hingga Jumat kemarin.
Banyaknya pemilik kendaraan yang “menginap” membuat suasana desa Pulau Geronggang menjadi lebih ramai dari biasanya. Kesempatan ini digunakan pedagang untuk berjualan, seperti pempek dan es. Harga yang ditawarkan pun naik 100 persen dari biasanya.
Pagi, secara bergotong royong, warga berusaha mengeluarkan mobil yang terbenam itu. Berbagai peralatan digunakan mulai dari fasilitas modern seperti tali baja Wing yang ditarik mobil lainnya, hingga menggunakan batang pohon yang ditarik secara bersama agar bisa mengeluarkan ban yang terendam lumpur.
Yanto, warga Pedamaran Timur mengatakan, mobilnya terendam lebih dari satu hari.
Rusaknya jalan milik kabupaten ini juga membuat puluhan motor pedagang sayuran, buah dan sembako yang hendak berjualan ke pasar kalangan di SP3 Desa Pancawarna Kecamatan Pedamaran Timur, tak bisa melintas. Hasan, tukang sayur warga Desa Arisan Buntal Kecamatan Kayuagung mengaku seminggu tiga kali melintas di jalan itu. ‘’Tetapi baru dua hari ini, jalan sepucuk putus total,’’ ujarnya yang mengaku hendak jualan di pasar kalangan di SP3 Desa Panca Warna.
Menurutnya, setiap hari dia membawa sayuran 200kg. ‘’Jika jalan rusak seperti ini, susah jadinya. Kita juga jual sayuran jadi lebih mahal," ujarnya tanpa merinci berapa harga sayuran yang dijual.
Lain lagi menurut Iwan warga Desa Sungai Jeruju Kecamatan Cengal. ‘’Jalan rusak mengakibatkan harga sembako dan sayuran menjadi mahal,” tukasnya. Ia merinci, minyak sayur dari Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu per 1kg, bensin dari Rp7ribu menjadi Rp10 ribu per liter, minyak tanah dari Rp10ribu jadi Rp13ribu per liter. “Ongkos angkut karet ke Palembang menjadi Rp1.000 per kg, padahal sebelumnya Rp500 per kg,’’ katanya.
Ia merinci, jika ingin memilih jalan lain biaya lebih tinggi. Sebab, beda karena waktu tempuh 3 jam, yakni melalui Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing,’’ ujarnya sembari berharap Pemkab OKI maupun perusahaan yang ada di sekitar Sepucuk memperbaiki jalan tersebut.
Rusaknya jalan ini telah membuat 4 kecamatan, Cengal, Sungai Menang, Mesuji Raya, Pedamaran Timur, menjadi terisolir. Menurut Kadis PU Bina Marga Syamsul Bahri melalui Kabid Perrencanaan Sujasmin mengakui ruas jalan Kayuagung Sepucuk rusak akibat diguyur hujan. ‘’Pada 2012 sudah dianggarkan untuk diperbaiki dan ditingkatkan menjadi aspal, tapi akan dilakukan secara bertahap,’’ ujarnya.
Sumber : Sumeks.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar